Jumat, 22 Februari 2019

Menggapai Cita-Cita Bersama Beasiswa Baituzzakah Pertamina (Bazma)

Saya menulis esai ini untuk memenuhi persyaratan beasiswa Baituzzakah Pertamina (Bazma)

Tema: Inilah saya bagi keluarga dan kontribusi yang telah, sedang, serta akan saya berikan untuk Indonesia.

Menggapai Cita-Cita Bersama Beasiswa Baituzzakah Pertamina (Bazma)

Nama saya Sarah Nadia, anak pertama dari Bapak Mayluhi dan Ibu Dira Lismawati. Sebagai anak pertama, ekspektasi dan harapan orang tua saya tentu besar, ingin melihat saya sukses, mampu menggali ilmu di perguruan tinggi dan lulus sebagai lulusan terbaik, hingga bekerja dan mengabdi pada Tanah Air tercinta, Indonesia.  Saya saat ini berkuliah di Universitas Negeri Jakarta Fakultas Bahasa dan Seni Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin. Saya juga bercita-cita menjadi diplomat Indonesia untuk RRC (Republik Rakyat Cina) atau paling tidak menjadi guru bahasa Mandarin di tingkat SMA. Oleh karena itu, saya bertekad ingin membuat orang tua saya bangga dan membahagiakan mereka. Salah satu usaha saya untuk membahagiakan dan meringankan beban kedua orangtua saya adalah dengan mendapatkan beasiswa. Alhamdulillah selama belajar Bahasa Mandarin, saya tidak mengalami kesulitan yang besar. Saya dapat memahami pelajaran dengan baik sehingga mendapat nilai-nilai yang memuaskan. Namun, alangkah lebih baiknya dengan nilai tersebut saya bisa mendapatkan beasiswa sebagai bentuk apresiasi usaha belajar saya dan membantu meringankan perekonomian keluarga saya. Setelah 1,5 tahun mencari beasiswa, yang dapat saya penuhi persyaratannya baru beasiswa ini saja, Beasiswa Baituzzakah Pertamina. Beasiswa lain banyak yang diperuntukkan untuk warga Jakarta saja, ataupun untuk mahasiswa semester akhir, adapula beasiswa yang selalu dadakan membuka pendaftaran atau persyaratannya terlalu banyak sehingga waktu bagi saya menyiapkan dokumennya kurang.
Seperti halnya anak ayam yang baru keluar dari cangkang telur, saya yang berasal dari Jonggol, Kabupaten Bogor ini masih awam akan suasana dan aktivitas Ibukota. Ternyata ada begitu banyak kegiatan positif yang menarik untuk mengasah potensi diri sekaligus memberikan kontribusi bagi Indonesia dalam usaha pemerintah mewujudkan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) terutama dalam bidang pendidikan. Mulai dari menjadi anggota BEM Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin yang mengadakan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk mahasiswa Prodi, sampai mengajar adik-adik TK dan SD di Rusunawa Pinus Elok bersama teman-teman Community Development BEM UNJ. Sejak Sekolah Menengah saya memang sudah aktif mengikuti berbagai kepanitiaan di bawah naungan OSIS, bagi saya menjadi anggota OSIS bukanlah sebuah beban melainkan wadah menempa diri, belajar bekerja sama, belajar berorganisasi, belajar bermusyawarah dan mengahargai pendapat orang lain, serta belajar mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Pengalaman berorganisasi selain dapat mempermudah diri beradaptasi dengan lingkungan kerja, juga diperlukan untuk mereka yang ingin menjadi wakil rakyat dan bekerja di pemerintahan. 
Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi, saya mulai mencari informasi tentang kegiatan yang positif lainnya. Saya sangat suka travelling dan bercita-cita ingin mengelilingi dunia, berkunjung ke tempat-tempat yang menarik, saya menemukan banyak program yang diadakan di luar negeri, mulai dari delegasi, lomba, hingga program pemberdayaan manusia seperti mengajar. Ada satu program yang saya sudah mendaftar, yaitu program mengajar di daerah perbatasan Indonesia, di Tanjung Pinang pada tanggal 30 April hingga 4 Mei 2019, saya sangat berharap dapat lulus seleksi, kalaupun tidak lulus, saya tidak akan menyerah, saya akan mencoba lagi di periode berikutnya yaitu pada bulan September. 
Saya juha menemukan sebuah kegiatan bertaraf international yang sangat bergengsi bernama Asia World Model United Nations, berdasarkan cerita teman saya yang pernah menjadi delegasi, kegiatan ini mampu memperluas wawasan, menambah relasi, bertukar pengalaman yang inspiratif, dan terutama dapat mengembangkan kemampuan public speaking. Di periode selanjutnya, saya ingin berpartisipasi sebagai delegasi untuk kegiatan tersebut, kegiatan ini berupa simulasi para delegasi sebagai diplomat dari masing-masing negara untuk merepresentasikan negaranya, serta membahas berbagai masalah di dunia sesuai bidangnya (delegasi WHO membahas masalah kesehatan, dan begitu juga bidang lainnya). Dengan adanya isu Mayarakat Ekonomi Asean (MEA), dimana persaingan mendapatkan pekerjaan semakin meningkat, pemuda-pemudi Indonesia perlu mengembangkan dan meningkatkan kualitas dirinya sehingga mampu bersaing dalam era MEA ini. Tentunya kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang tepat sekali dan harus diikuti oleh generasi muda sekarang.
Sebagai Ketua BEM Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin saya memiliki visi mempromosikan program studi Pendidikan Bahasa Mandarin kepada siswa-siswi SMA di daerah Jabodetabek, memperkenalkannya kepada masyarakat luas, serta mempererat hubungan kekeluargaan antar mahasiswa di program studi ini. Di periode kepengurusan saya ini, kami akan mengadakan beberapa program kerja demi sebagai misi untuk mencapai visi kami, salah satunya Pendidikan Karakter yang berisi materi kepemimpinan, kerja sama tim, bela negara, dan motivasi untuk terus berusaha mencapai cita-cita. Saya rasa dengan diadakannya Pendidikan Karakter ini dapat meningkatkan kecintaan mahasiswa terhadap NKRI, kemudian menumbuhkan jiwa kepemimpinan, serta memupuk karakter yang baik sebagai generasi penerus bangsa.
Inilah kontribusi saya untuk Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan, membagi ilmu pengetahuan yang telah saya dapatkan kepada generasi-generasi penerus bangsa, memberikan motivasi kepada adik-adik yang kurang beruntung agar semangat meraih cita-cita, berbagi cerita dan pengalaman, serta memberi mereka harapan bahwa masa depan mereka dapat menjadi lebih baik dengan adanya tekad yang kuat dan usaha untuk meraihnya. Semoga dengan Beasiswa Baituzzakah Pertamina, saya dapat menggapai cita-cita serta membahagiakan kedua orangtua saya.

Key words: beasiswa Baituzzakah Pertamina (Bazma)